Website eLearning AyooUsaha.co.id
Site blog

Penting bagi pemilik usaha untuk terus meningkatkan omset perusahaan. Karena itu ada strategi untuk membuat pelanggan Anda kembali misalnya dengan:
- Under promise over delivery, tidak banyak memberi janji muluk namun memberikan lebih dari yang diharapkan/service yang terbaik
- Konsisten dan handal
- Kontak rutin minimal 3 bulan sekali. Misalnya mengirimkan email berisi program promosi, atau produk koleksi terbaru pada konsumen.
- Beri tahu customer daftar seluruh produk kita
- Tingkatkan jumlah variasi produk
- Tawarkan kontrak service
- Frequent Buyer/VIP Card atau menawarkan kartu berlangganan dengan beberapa kelebihan seperti discount khusus atau yang lainnya
- Bagi yang berhubungan langsung dengan konsumen, jangan lupa meminta konsumen untuk kembali
- Sensational offer utk pembelian selanjutnya. Misalnya di minimarket atau supermarket, belanja diatas Rp 200 ribu, pelanggan berhak membeli minyak goreng atau gula dengan setengah harga.
- Reminder system. Mengingatkan konsumen akan penawaran-penawaran atau hak-hak yang diberikan padanya, misalnya kasir supermarket atau jaringan minimarket yang selalu menanyakan, apakah punya kartu anggota yang bisa membuat konsumen mendapat potongan harga atau poin dari tiap transaksi
Sementara itu omset terdongkrak dengan membuat pelanggan membelanjakan uangnya jauh lebih besar dari belanja sebelumnya. Strategi untuk meningkatkan angka pembelian per pelanggan bisa dilakukan dengan:
- Menaikkan harga (jika memungkinkan)
- Up sell (tawarkan versi yang lebih)
- Cross selling (tawarkan lebih dari yang customer cari )
- Tawarkan paket, misalnya menu paket makanan sudah berikut minuman dan makanan penutup, yang harganya sedikit lebih murah dibandingkan satuan.
- Beri check list (Misal, ketika beli produk bayi, berikan check list semua item keperluan bayi).
- Ubah lay out (Letakkan produk Top Selling di rak setinggi mata
- Impulse buying, misalnya senter didekatkan dengan batere, kuas didekatkan dengan catnya
- Selalu beri pilihan lebih dari satu
- Terima segala macam cara pembayaran
- Kontrak service
- Beri insentive untuk sales team [semakin besar omset, semakin besar komisi]
- Beri insentive kepada pembeli (Semakin besar beli = semakin besar insentive)
Oleh : Yoyok Indrayatno
Pelatih Kewirausahaan dari ACC Indonesia
( Amanah Coaching Clinik Indonesia)
Sumber : https://berempat.com/bisnis/umkm/7925/startegi-jitu-dongkrak-omset/?amp=1

Penitipan anak atau day care adalah peluang usaha yang menjanjikan. Di kota besar seperti Jakarta, konsumen day care adalah para orang tua yang bekerja dan membutuhkan bantuan untuk mengasuh anak-anaknya.
Yoyok Indrayatno, pengamat wirausaha, menyebutkan ada sejumlah hal yang harus diperhatikan jika ingin memulai bisnis day care. Pertama adalah lokasi atau tempat usaha.
"Nomor satu itu tempat. Nomor dua tempat, nomor tiga juga tempat. Kalau memilih tempat yang potensial, maka bisnis ini akan bagus," kata Yoyok kepada detikFinance, Senin (22/9/2014).
Saat ini, lanjut Yoyok, banyak orang tua muda yang tinggal di kota-kota sekitar Jakarta seperti Depok, Bekasi, atau Tangerang. Sementara mereka bekerja di jantung Jakarta. Tempat-tempat yang dilalui sepanjang Depok, Bekasi, atau Tangerang menuju pusat kota bisa menjadi lokasi yang potensial untuk bisnis day care.
"Misalnya untuk yang tinggal di Depok dan bekerja di pusat Jakarta, bisa menitipkan anaknya di day care daerah Ciganjur atau Lenteng Agung. Kemudian untuk orang tua yang tinggal di Tangerang bisa menitipkan di daycare daerah Kebon Jeruk. Atau untuk orang tua yang tinggal di Bekasi bisa menitipkan anak di day care daerah Cipinang," papar Yoyok, yang merupakan pendiri lembaga konsultasi Amanah Business Coach.
Kemudian, komplek perumahan kelas menengah-atas juga potensial untuk dijadikan lokasi bisnis day care. "Di mal juga bisa, tetapi perhatikan juga uang sewanya," ujar Yoyok.
Setelah lokasi, lanjut Yoyok, hal yang harus diperhatikan dalam membangun bisnis day care adalah penyusunan standar operasional. "Misalnya, merekrut pengasuh yang benar-benar punya hospitality (keramahan) luar biasa. Akan sangat mudah kalau SOP (Standard Operating Procedures) sudah tersusun," jelasnya.
Berbagai perlengkapan penunjang, tambah Yoyok, juga harus disiapkan. Misalnya tempat tidur, kamar mandi, mainan, dan lembaran busa di dinding agar anak tidak terluka ketika terantuk.
"Kalau perlengkapan ini tergantung kreativitas. Biayanya bisa disesuaikan dengan rencana bisnis," tutur Yoyok.
Sumber :
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2696955/mau-berbisnis-day-care-baca-ini-dulu